AGAR LEBIH KUAT
AGAR LEBIH KUAT Dari kecil aku selalu merasa tidak lebih beruntung daripada teman-temanku. Setiap kaki melangkah rasanya terdengar suara ejekan, setiap ingin bergabung dengan teman untuk hanya sekedaar bermain, sudah terbayang pada akhirnya nanti aku yang akan tersingkirkan dan mendapat kekalahan. Manusia lain seolah tidak pernah ingin menerima saya, terkecuali bapak dan ibu. Boro-boro punya harapan untuk disukai teman lainnya, untuk sekedar diterima dengan baik rasanya sulit. Namun, bagaimanapun cara mereka memperlakukan, saya yang dulu hanya seorang anak-anak yang tidak tau apa-apa hanya bisa memendam dan menanyakan pada diri saya, sebenarnya apa salah saya, apa yang membuat mereka begitu tidak suka pada diri saya, apa yang salah dengan kehidupan saya, dan masih banyak lagi pertanyaan yang tidak mampu saya ucapkan. Bahkan ketika saya bertanya sebenarnya apa yang mereka saling bisikkan, apa yang mereka sedang katakana tetap saja hanya tatapan sinis dan acuh yang saya dapatka...