KRITERIA MENJADI MANUSIA TERBAIK

Human Social atau biasa disebut makhluk social adalah julukan yang sudah melekat pada manusia. Setiap harinya manusia selalu membutuhkan orang lain untuk membantu aktivitasnya dalam memenuhi kebutuhan, mulai dari yang intensitasnya kecil sampai yang besar sekalipun. Peran manusia satu dengan peran manusia yang lain pun berbeda-beda. Ada manusia yang memiliki peran penting dalam kehidupannya maupun kehidupan orang lain (masyarakat). Ada pula manusia yang hanya memiliki peran pelengkap saja. Namun perlu kita ketahui, semua manusia yang Allah ciptakan sudah di desain dengan kemampuan dan potensi masing-masing untuk menjalankan perannya di kehidupan ini, baik untuk dirinya maupun orang lain. Lalu bagaimana kita menjadi manusia yeng terbaik dengan kemampuan dan potensi yang telah Alloh berikan? Mari kita simak uraian di bawah ini.
Menjadi manusia baik bahkan terbaik adalah cita-cita dari setiap insan. Tapi devinisi manusia baik bagi setiap orang pasti berbeda, ada yang beranggapan bahwa manusia baik adalah yang memiliki karir gemilang, ada yang beranggapan bahwa manusia baik adalah manusia yang disukai banyak orang, memiliki kemampuan yang baik, memiliki potensi besar dan tentunya banyak sekali paradigma-paradigma lain mengenai manusia baik.
Tunggu dulu, dari sekian banyak pandagan mengenai manusia baik, ada sebuah pandangan dari Rasul kita Muhammad SAW yang perlu dipertimbangkan dalam proses kita mencari devinisi mengenai manusia baik. Sebuah petunjuk dari Alloh melalui Rasul-Nya Muhammad SAW yang tertuang dalam sebuah hadist yaitu “Khoirunnasi Anfa’uhum Linnas” yang artinya bahwa “Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain”. Tanpa saya jelaskan pasti pembaca sudah bisa menangkap apa yang dimaksud dari arti hadist tersebut.
Berpijak pada hadist tersebut, devinisi manusia baik adalah manusia yang dapat memberikan manfaat bagi orang lain. Jadi jika sahabat muslim, ingin menjadi manusia yang baik menurut Rasulullah SAW, sahabat harus bisa memberikan manfaat bagi orang lain, sekecil apapun manfaat tersebut. Mungkin ada sebagian dari kita mengeluh bahwa, tidak mempunyai apa-apa untuk diberikan pada orang lain, lalu pesimis untuk bisa memberikan manfaat bagi orang lain.
Hey dengarkan saya, semiskin apapun kita di dunia ini, ada banyak celah yang Allah berikan untuk kita dapat memberi manfaat bagi orang lain. Seorang hartawan bisa memberikan manfaat dengan harta yang dimiliki, berbeda halnya dengan manusia lain mungkin ada yang hanya memiliki illmu silahkan kalian manfaatkan ilmu yang kalian punya untuk mencerdaskan orang lain, atau hanya bisa dengan tenaga silahkan kalian manfaatkan tenaga kalian untuk membantu orang lain, sekalipun kita tidak punya apa-apa, masih ada do’a yang dapat kita beri pada orang lain. Tapi ga boleh bersantai-santai dengan hanya mendoakan, do’a itu hanya pilihan akhir untuk orang-orang spesial. Jadi kalau kalian masih bisa berkontribusi dengan apa yang kalian punya maka lakukanlah sebisa dan semampu kalian. Tentunya manfaat yang kalian beri, harus searah dengan hal-hal kebaikan dan masih sejalur dengan tuntunan yang Alloh berikan dalam Al-Qur’an.
Ada satu hal lagi yang harus di garis bawahi, kalian memang harus menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang lain, tapi ga boleh ya menjadi manusia yang mau dimanfaatin orang lain. (Just Kiddig :D) 
 
Trimakasih sudah membaca, semoga bermanfaat.
Wasslamu’alaikum :)

Komentar