3 BIJI KURMA YANG MEMBUAT AISYAH RA CEMBURU
Aisyah RA
adalah salah satu istri nabi Muhammad SAW. Aisyah menjadi amirul mu’minin yang
sangat disegani oleh orang-orang di sekitarnya. Pribadinya yang selalu riang
gembira dengan pipinya yang kemerah-merahan selalu menjadi ciri khas gambaran
di raut wajah cantiknya.
Suatu ketika
datanglah Rasulullah SAW pada Aisyah RA, namun ketika Rasulullah SAW
menghampirinya terlihatlah wajah Aisyah RA yang muram tidak seperti Aisyah yang
seperti biasanya. Dengan tutur kata yang lemah lembut dan penuh kasih sayang
Rasulullah pun menanyakan penyebab mendung yang ada di wajah Aisyah. Kemudian
dengan wajah yang sendu Aisyah pun menceritakan tentang apa yang telah
dialaminya.
Ternyata
Aisyah sedang merasakan cemburu yang amat luar biasa karena tiga buah kurma
yang ia berikan pada seorang ibu. Ketika ia sedang berada di rumah datanglah
seorang ibu bersama kedua anaknya yang meminta kepadanya makanan. Melihat
ketiganya amat kelaparan dan sangat membutuhkan makanan, akhirnya Aisyah pun
mengambil semua makanan yang ia punyai, ternyata hanya ada tiga buah kurma yang
tersisa di rumahnya, iya hanya itu saja dan ia berikan semuanya pada ibu
tersebut.
Dilihatnya ibu
tersebut memberikan satu bagian pada anak pertamanya, satu bagian untuk anak
keduanya dan satu bagian lagi untuknya. Dengan tatapan penuh cinta ibu tersebut
melihat anak-anaknya makan dengan lahapnya hingga keduanya menghabiskan kurma
tersebut. Sekarang giliran sang ibu yang hendak menikmati kurma bagiannya, lalu
kedua anak tersebut menatap pada ibunya. Entah apa yang dirasakan oleh hati
sang ibu hingga dengan penuh keikhlasan dia membagi kurma yang ada di
genggamannya menjadi dua bagian dan ia berikan pada kedua anaknya. Sang ibu
merelakan perutnya lebih lama lagi menahan lapar hanya untuk senyum kegembiraan
di wajah anak-anaknya.
Sungguh
kejadian itu membuat Sang Amirul Mu’minin merasakan cemburu yang amat luar
biasa. Ia cemburu melihat betapa mulianya hati seorang ibu yang mengasihi kedua
anaknya. Aisyah pun terdiam dan menahan isak tangis. Rasulullah pun tersenyum
dan bersabda “Ketahuilah ya humaira, Allah SWT mengampuni sang ibu tadi karena
kasih sayangnya”.
Subahanallah
betapa mulianya menjadi seorang ibu, begitu banyak pintu ampunan dan rahmat
Allah ketika seorang wanita menyandang gelar menjadi ibu. Karena jabatan
seorang ibu adalah jabatan penuh kemuliaan di hadapan Allah SWT, jadi sayang
sekali jika di sia-siakan.
Komentar
Posting Komentar